LAPORAN KESPEL WILKER WANCI, JANUARI 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pelabuhan merupakan salah satu tempat
umum yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat
kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa
terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
dan keamanan dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan
intra dan antarmoda transportasi(UU No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran).
Pelabuhan Wanci termasuk salah satu Pelabuhan transit yang berada di Kota Wanci
yang menghubungkan Indonesia Bagian Timur dengan Indonesia Bagian Barat. Dengan
status tersebut menjadikan Pelabuhan Wanci sebagai Pelabuhan yang cukup padat,
sehingga dari segi penularan penyakit sangat berisiko baik itu melalui udara (air borne disesase), makanan/minuman (food borne disease), air (water borne disease) maupun melalui
vektor (vector borne disease).
Untuk mencegah penularan penyakit
tersebut, maka tugas dan peran Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sangat penting dalam upaya deteksi dan respon faktor
risiko seperti yang termaktub dalam UU No.6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan dan International Health Regulation (IHR)
2005 (revisi IHR 2007).
KKP merupakan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian
Kesehatan yang mempunyai Tugas Pokok mencegah masuk dan keluarnya penyakit,
penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas,
serta pengendalian dampak kesehatan lingkungan di wilayah kerja pelabuhan,
salah satunya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari yang bertindak
sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat yang ada di Provinsi Sulawesi
Tenggara.
Dalam melaksanakan
tugas pokok di atas, KKP menyelenggarakan 16 (enam belas) fungsi untuk
mendukung tugas tersebut.Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut maka perlu
tersedianya sumber daya manusia, fasilitas, sarana dan prasarana sehingga
Tupoksi KKP dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Dengan melihat
luas wilayah tugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari yang cukup luas
maka Kementerian Kesehatan membuka Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan sebagai
perpanjangan tangan dari Kantor Induk dalam rangka untuk melaksanakan Tupoksi
KKP itu sendiri, salah satunya Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci.
Dalam menjalankan
Tupoksi, Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci hanya sebagian melaksanakan
fungsi KKP itu sendiri mengingat keterbatasan dari segi sumber daya manusia
maupun ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana. Kegiatan tupoksi yang
dijalankan saat ini diantaranya kegiatan rutin kekarantinaan dan surveilens
epidemiologi, kegiatan pengendalian risiko lingkungan dan sebagian kegiatan
pelayanan kesehatan terbatas.Namun ada pula kegiatan di Wilayah Kerja yang
dilaksanakan oleh petugas dari kantor induk diantaranya screning HIV/AIDS,
pemeriksaan kadar bakteriologis air bersih, surveilens PTM, uji resistensi
vektor, pengendalian vektor dengan fogging dan kegiatan yang lainnya.
Untuk menilai
capaian kegiatan rutin yang dilaksanakan di setiap Wilayah Kerja, maka dalam
setiap bulannya Wilayah Kerja wajib membuat laporan kegiatan bulanan maupun
laporan tahunan sebagai bahan evaluasi bagi kantor Induk terhadap capain kerja
beserta hambatan-hambatan yang ditemui di Wilayah Kerja selain itu juga sebagai
bahan acuan dalam membuat perencanaan program kerja, salah satunya di Wilayah
Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci.
B.
Tujuan
1. Untuk memberikan gambaran umum capaian hasil kegiatan
Ketatusahaan Wilayah Kerja Kesehatan PelabuhanWanci
2. Untuk memberikan gambaran umum capaian hasil kegiatan
Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan
Wanci
3. Untuk memberikan gambaran umum capaian hasil kegiatan
Pengendalian Risiko Lingkungan Wilayah
Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci
4. Untuk memberikan gambaran umum capaian hasil kegiatan
Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci
5. Untuk memberikan gambaran umum mengenai evaluasi dalam
pelaksanaan tupoksi KKP Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci
C.
Manfaat
1. Sebagai bahan informasi bagi Kepala Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Kendari mengenai hasil kegiatan bulanan Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci.
2. Sebagai bahan acuan bagi KKP Kelas II Kendari dalam
perencanaan program khususnya di Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci.
3. Sebagai bahan evaluasi program bagi KKP Kelas II
Kendarikhususnya dalam perencanaan program di Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan
Wanci.
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. Gambaran
Umum Lokasi
1. Letak
Geografis
Wilayah
Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci terletak di Kabupaten Wakatobi Provinsi
Sulawesi Tenggara dengan batas-batas Wilayah Kerja sebagai berikut :
a)
Sebelah
Barat berbatasan dengan Selat Kapota
b)
Sebelah
Timur berbatasan dengan Desa Padakuru
c)
Sebelah
Utara berbatasan dengan Kelurahan Wandoka
d)
Sebelah
Selatan berbatasan dengan Desa Liya
2. Wilayah
Perimeter
Adapun
Wilayah Perimeter yang menjadi lokasi pengawasan Wilayah Kerja Kesehatan
Pelabuhan Wanci adalah :
a)
Pelabuhan Pangulubelo
b)
Pelabuhan
Penyeberangan Ferry Wanci – Kamaru
3. Wilayah
Buffer
Adapun yang
menjadi lokasi pengawasan Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci di Wilayah
Buffer adalah :
a)
Kelurahan
Mandati I, II dan Mandati III
b)
Kelurahan
Pongo
B. Struktur Organisasi Wilayah Kerja
1. Wilayah Kerja KKP merupakan unit
kerja fungsional di lingkungan Pelabuhan, Bandara, dan Lintas Batas Darat Negara, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala KKP.
2. Wilayah Kerja KKPdipimpin oleh
seorang Koordinator yang ditetapkan oleh SK Kepala KKP.
3. Dalam melaksanakan tugasnya,
Koordinator dibantu oleh Kelompok Jabatan Fungsional
4. Perubahan Wilayah Kerja diajukan oleh Kepala KKP ke Direktur Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit,selanjutnya ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil
Kegiatan
1. KegiatanKetatausahaan
a. Ketenagaan/Sumber
Daya Manusia
|
Tabel. 1 |
|||||
|
Distribusi Pegawai
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari |
|||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|||||
|
Per Januari 2021 |
|||||
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sumber daya
manusia yang tersedia di Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci sebanyak 3
orang dengan rincian 1 orang tenaga Kesmas
1 orang tenaga Kesling dan 1 Perawat.
b. Pengelolaan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
|
Tabel. 2 |
||||
|
Laporan
Penerimaan/Penyetoran PNBP |
||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
||||
|
Bulan Januari 2021 Sumber : Data
Wilker Wanci Per Januari 2021 |
||||
Berdasarkan
tabel 2 terlihat bahwa jumlah PNBP Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci pada
Bulan Januari 2021 adalah sebesar Rp.(5,400.000) Lima Juta Empat Ratus Ribu Rupiah
c. Inventaris
Barang Milik Negara
|
Tabel. 3 |
||||||||||
|
Daftar Inventaris
BMN |
||||||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
||||||||||
|
Bulan Januari 2021 |
||||||||||
|
No |
Jenis Barang |
Type/ Merk |
Jml/Sat |
Kondisi |
Kode Barang |
Ket |
||||
|
RR |
RB |
B |
||||||||
|
PELABUHAN LAUT |
||||||||||
|
1 |
Kendaraan Roda 2 |
Scorpio Z |
1 |
Unit |
0 |
0 |
1 |
- |
- |
|
|
2 |
Laptop |
Lenovo |
1 |
Bh |
1 |
0 |
0 |
|
- |
|
|
3 |
Printer |
Epson |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
- |
|
|
4 |
Modem |
Flash |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
- |
|
|
5 |
Meja Kerja Kayu |
- |
2 |
Bh |
0 |
0 |
2 |
|
- |
|
|
6 |
Kursi Futura |
Futura |
4 |
Bh |
0 |
0 |
4 |
|
- |
|
|
7 |
Mesin Ketik Manual (14-16 Inci) |
Brother |
1 |
Bh |
1 |
0 |
0 |
|
- |
|
|
8 |
Mimbar Podium Absen |
- |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
- |
|
|
9 |
Kipas Angin |
Sekai |
2 |
Bh |
0 |
0 |
2 |
|
|
|
|
10 |
Tensimeter air
raksa |
Riester |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
11 |
Tensimeter Digital |
Health Assure |
2 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
12 |
Stetoscope |
- |
2 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
|
|
13 |
Peta Wilayah Kerja |
|
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
14 |
Neon Box Wilker |
|
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
15 |
Regulator + Nasal
Canula |
|
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
16 |
PenLight |
|
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
17 |
Saturasi |
|
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
BANDARA MATAHORA |
||||||||||
|
18 |
Meja Kerja Kayu |
- |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
19 |
Kursi Futura Biru |
Futura |
3 |
Bh |
0 |
0 |
3 |
|
|
|
|
20 |
Kursi Futura
Cokelat |
Futura |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
21 |
Ranjang Periksa +
tangga |
- |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
22 |
Tiang Infus |
Onemed |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
23 |
Kursi dorong |
GEA |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
24 |
Tabung Oxygen |
|
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
25 |
Regulator + Nasal
Canula |
|
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
26 |
Tensimeter air raksa |
Riester |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
27 |
Neon Box Wilker
kecil |
|
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
28 |
Laptop |
Lenovo |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
29 |
Printer |
Cannon |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
30 |
Lemari Besi |
Brother |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
|
|
|
|
|
Jumlah |
|
32 |
|
2 |
0 |
30 |
|
|
|
Sumber : Data Wilker WanciPer Januari
2021
Keterangan :
RR : Rusak Ringan
RB : Rusak Berat
B : Baik
Dari tabel 3 terlihat bahwa jumlah barang milik negara di
Wilker Kesehatan Pelabuhan Wanci sebanyak 32 buah dengan
rincian 2 buah kondisi rusak ringan, 30 buah kondisi baik dan tidak ada BMN
dalam kondisi rusak berat.
d. Penggunaan
Barang/ATK
1.
Barang
Habis Pakai
|
Tabel. 4 |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Daftar Pemakaian
ATK Barang Habis Pakai |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Bulan Januari 2021
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sumber : Data Wilker
Wanci Per Januari 2021
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pemakaian
ATK/barang terpakai selama bulan Januari sebanyak 3 jenis dari 42 jenis yang
tersedia.
2.
Barang
Tidak Habis Pakai
|
Tabel. 5 |
|||||||
|
Daftar Pemakaian
Barang Tidak Habis Pakai |
|||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|||||||
|
Bulan Januari 2021 |
|||||||
|
No |
Jenis Barang |
Jumlah |
Kondisi |
Keterangan |
|||
|
1 |
Pelubang Kertas |
1 |
Bh |
Rusak Ringan |
Terpakai |
||
|
2 |
Hecter Kecil |
1 |
Bh |
Baik |
Terpakai |
||
|
3 |
Kalkulator Besar |
1 |
Bh |
Baik |
Terpakai |
||
|
Jumlah |
3 |
Bh |
- |
- |
|||
Sumber : Data Wilker WanciPer Januari 2021
Berdasarkan tabel 5 terlihat bahwa pemakaian ATK/barang
tidak habis pakai selama bulan Januari sebanyak 3 buah dengan status
terpakai.
e. Surat Masuk
dan Keluar
|
Tabel. 6 |
|||||||
|
Distribusi Surat
Masuk dan Surat Keluar |
|||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|||||||
|
Bulan Januari 2021 |
|||||||
|
No |
Jenis Surat |
Asal Surat |
Jumlah |
% |
|||
|
KKP Induk |
Instansi Lain |
||||||
|
1 |
Surat Masuk |
0 |
161 |
161 |
100 |
||
|
2 |
Surat Keluar |
0 |
6 |
6 |
100 |
||
|
Total |
0 |
167 |
167 |
100,00 |
|||
Sumber : Data Wilker Wanci Januari 2021
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jumlah surat masuk sebanyak 161 surat dan
surat keluar sebanyak 6 surat.
f.
Absensi Pegawai
|
Tabel. 7 |
|||||||
|
Distribusi Absensi
Harian Pegawai |
|||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|||||||
|
Bulan Januari 2021 |
|||||||
|
No |
Nama Pegawai |
Absensi |
Ket |
||||
|
Hadir |
Tugas Luar |
Cuti |
Izin |
Sakit |
|||
|
1 |
H. Iman
Sentosa, AMK, SKM |
20 |
|
|
- |
- |
|
|
2 |
Candra, Amd.
KL |
20 |
|
|
- |
- |
|
|
3 |
Abdul Rahim,
Amd. Kep |
20 |
|
|
- |
- |
|
Sumber : Data Wilker Wanci Januari 2021
Dari tabel di atas terlihat bahwa ada pegawai yang tugas luar selama Bulan Januari . Untuk
pegawai yang alpa, izin dan sakit tidak ada dan Cuti sebanyak 3 hari.
g. Kegiatan
Lembur
Tabel. 8
Distribusi Absensi Lembur Pegawai
Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan
Wanci
Bulan Januari 2021
Sumber : Data Wilker Wanci Per Januari
2021
Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah hari lembur
pegawai di luar hari kerja Bulan Januari sebanyak 11 hari.
h. Kegiatan
Pendukung TU
Tidak ada
kegiatan Ketatusahaan dari kantor induk ke wilker wanci selama Bulan Januari 2021.
i.
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan dari Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan
Wanci dikirim ke Kantor Induk melalui Bagian Tata Usaha yang selanjutnya
didistribusikan ke masing-masing Seksi dalam setiap bulan sebelum tanggal 5
bulan berikutnya.
2. Kegiatan
Pengendalian Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi
a. Pengawasan
Lalulintas Orang/Barang/Alat Angkut
1. Pengawasan
Lalulintas Orang/Barang/Alat Angkut Melalui Pintu Pelabuhan
a.
Pengawasan Kedatangan dan
Keberangkatan Kapal
|
Tabel. 9 |
|||||||
|
Distribusi
Kedatangan Kapal Dalam dan Luar Negeri |
|||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|||||||
|
Bulan Januari 2021 |
|||||||
Sumber : Data
Primer Wilker Wanci Januari 2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah kedatangan kapal dari pelabuhan sehat sebanyak 113 kapal dan kedatangan kapal dari pelabuhan
terjangkit sebanyak 34 kapal.
|
Tabel. 10 |
|
Distribusi
Keberangkatan Kapal Dalam dan Luar Negeri |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Sumber : Data Primer Wilker Wanci Januari 2021
Tabel di atas
menunjukkan bahwa jumlah keberangkatan kapal
ke pelabuhan sehat sebanyak 126 kapal dan keberangkatan kapal ke pelabuhan
terjangkit sebanyak 35 kapal. Ke luar negeri
tidak ada.
|
Tabel. 11 |
|||||||
|
Distribusi
Keberangkatan Kapal Berdasarkan Jenis Kapal |
|||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|||||||
|
Bulan Januari 2021 |
|||||||
Sumber : Data Primer Wilker Wanci Januari 2021
Keterangan
:
-
: Tidak ada kapalnya
Dari tabel
3 terlihat bahwa berdasarkan jenis kapal, jumlah keberangkatan tertinggi pada
jenis kapal penumpang yakni sebanyak 125 kapal.
Melihat data tersebut di atas dapat digambarkan bahwa risiko masuk dan
keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensi wabah melalui
lalulintas alat angkut cukup tinggi walaupun mayoritas berasal dari Pelabuhan
sehat.Mengingat lalulintas kapal yang cukup tinggi, maka perlu deteksi dan
respon secara rutin oleh petugas KKP dalam upaya mencegah keluar dan masuknya
penyakit karantina dan penyakit menular potensi wabah, sheingga ABK, penumpang,
masyarakat Pelabuhan, masyarakat Wanci dan sekitarnya bebas dari risiko
penularan penyakit tersebut.
b.
Pengawasan Kedatangan
dan Keberangkatan Penumpang Kapal
|
Tabel.12 |
|||||||
|
Distribusi
Kedatangan Penumpang Kapal Dalam dan Luar Negeri |
|||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|||||||
|
Bulan Januari 2021 |
|||||||
Sumber : Data Prim er Wilker Wanci Januari 2021
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa kedatangan
penumpang kapal dari pelabuhan sehat sebanyak 5866 orang dan dari Pelabuhan terjangkit sebanyak 3469 orang.
|
Tabel.13 |
|||||||
|
Distribusi Keberangkatan
Penumpang Kapal Dalam dan Luar Negeri |
|||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|||||||
|
Bulan Januari 2021 |
|||||||
Sumber : Data Primer Wilker Wanci Januari 2021
Dari tabel
di atas terlihat bahwa keberangkatan penumpang kapal dari pelabuhan sehat sebanyak 4814 orang dan dari pelabuhan terjangkit
sebanyak 3116 orang.
Berdasarkan data tersebut dapat digambarkan bahwa risiko masuk dan
keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensi wabah melalui
lalulintas orang sangat besar melalui pintu Pelabuhan Wanci, sehingga perlunya
kewaspadaan dini dalam mencegah risiko tersebut melalui pengamatan secara
visual terhadap penumpang baik di dermaga maupun terminal, sehingga penumpang
yang dicurigai sakit perlu diobservasi atau dianamnesa melalui wawancara untuk
memastikan riwayat dan status kesehatannya agar ABK, penumpang, masyarakat
Pelabuhan, masyarakat Wanci dan sekitarnya bebas dari risiko penularan penyakit
karantina dan penyakit menular potensi wabah.
c.
Pengawasan Kedatangan
dan Keberangkatan ABK
|
Tabel.14 |
|
||||||||
|
Distribusi
Kedatangan ABK Dalam dan Luar Negeri |
|
||||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
||||||||
|
Bulan Januari 2021 |
|
||||||||
|
|||||||||
Sumber
: Data Primer Wilker Wanci Januari 2021
Dari tabel di atas terlihat bahwa kedatangan ABK dari pelabuhan sehat sebanyak
1841 dan dari pelabuhan terjangkit
sebanyak 480
|
. Tabel.15 |
|
Distribusi
Keberangkatan ABK Dalam dan Luar Negeri |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Sumber : Data Primer Wilker Wanci Januari 2021
Dari tabel
di atas terlihat bahwa keberangkatan ABK dari pelabuhan sehat sebanyak 1778 dan dari pelabuhan terjangkit
sebanyak 514.
Melihat data tersebut maka dapat diuraikan bahwa risiko masuk dan keluarnya
penyakit melalui lalulintas orang dan barang cukup besar, sehingga perlunya
pengawasan ketat oleh petugas KKP terhadap ABK baik dari dalam dan luar negeri
dalam upaya meminimalisir risiko tersebut.
Untuk meminimalisir risiko tersebut, maka dilaksanakan pengawasan di dermaga
pelabuhan pada saat kedatangan dan keberangkatan ABK. Olehnya itu pengawasan ketat dilakukan secara rutin agar
ABK, penumpang, masyarakat Pelabuhan, masyarakat Wanci dan sekitarnya bebas
dari risiko penularan penyakit tersebut.
d. Pengawasan
Kedatangan dan Keberangkatan Orang Sakit Melalui Pintu Pelabuhan
|
Tabel. 16 |
|
Distribusi
Kedatangan dan Keberangkatan Orang Sakit Melalui Pintu Pelabuhan |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Sumber : Data Primer Wilker Wanci
Januari 2021
Dari tabel 8 terlihat bahwa kedatangan orang sakit
melalui pintu Pelabuhan Wanci tidak ada orang sedangkan
keberangkatan orang sakit sebanyak 2 orang (100%).
e. Pengawasan
Kedatangan dan Keberangkatan Jenazah Melalui Pintu Pelabuhan
|
Tabel. 17 |
||||||
|
Distribusi
Kedatangan dan Keberangkatan Jenazah Melalui Pintu Pelabuhan |
||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
||||||
|
Bulan Januari 2021 |
||||||
Sumber : Data Primer Wilker Wanci Januari
2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat keberangkatan jenazah melaui pintu Pelabuhan Wanci.
Hal ini menunjukan bahwa risiko penularan penyakit
melalui lalulintas jenazah melalui Pelabuhan Wanci relatif masih rendah, namun
demikian pengawasan dilakukan secara selektif sesuai dengan prosedur sesuai
dengan Undang-Undang No. 6 tahun
2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
serta Undang-Undang No. 4 tentang Wabah tahun 1984, sehingga tidak menimbulkan
gangguan kesehatan terhadap ABK, penumpang, masyarakat Pelabuhan, masyarakat
Wanci dan sekitarnya
f.
Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal
|
Tabel. 18 |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Distribusi
Penerbitan Dokumen Kesehatan |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci Bulan Januari 2021 |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Sumber : Data Primer Wilker Wanci Januari 2021
Dari tabel
di atas terlihat bahwa penerbitan dokumen yang tertinggi adalah PHQC On Line
sebanyak 161 lembar, Health
Book 4 buah, penerbitan SSCEC online 3 lembar, P3K online 3 lembar dan SIPOS online sebanyak 0 lembar serta SIPJ Online 0 lembar.
Melihat
data tersebut semua dokumen telah diterbitkan secara online, sehingga tidak
perlu ada lagi stok dokumen offline yang seringkali menjadi hambatan dalam hal
pelayanan penerbitan dokumen kesehatan dalam upaya mewujudkan pelayanan yang
prima terhadap pengguna jasa Pelabuhan. Namun yang perlu diperhatikan, dengan
adanya penerbitan dokumen secara online harus dibarengi dengan peningkatan
tersedianya sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan tersebut.
2.
Pengawasan Lalulintas
Orang/Barang/Alat Angkut Melalui Pintu Bandara
a.
Pengawasan Kedatangan dan
Keberangkatan Pesawat
|
Tabel. 19 |
|||||||
|
Distribusi
Kedatangan Pesawat Dalam dan Luar Negeri |
|||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|||||||
|
Bulan Januari 2021 |
|||||||
Sumber : Data Primer Wilker Wanci Januari 2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 21 kedatangan pesawat, semuanya
pesawat dari dalam negeri (100,00 %) dari Bandara terjangkit.
|
Tabel. 20 |
|
Distribusi Keberangkatan Pesawat Dalam dan Luar Negeri |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Sumber : Data Primer
Wilker Wanci Januari 2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 22 keberangkatan pesawat, semuanya pesawat tujuan
dalam negeri (100,00 %) dengan tujuan Bandara terjangkit.
|
Tabel. 21 |
|
Distribusi
Kedatangan dan Keberangkatan Pesawat Berdasarkan Maskapai |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Sumber : Data Primer Wilker Wanci Januari 2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa kedatangan
pesawat dari daerah terjangkit sebanyak 21 pesawat dan keberangkatan sebanyak 22 pesawat
menuju daerah terjangkit.
|
Tabel. 22 |
|
Distribusi
Kedatangan Penumpang Pesawat Dalam dan Luar Negeri |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Pengawasan Kedatangan dan
Keberangkatan Penumpang Pesawat
Sumber : Data Primer Wilker Wanci Januari 2021
Dari tabel di atas terlihat bahwa
kedatangan penumpang pesawat dari daerah terjangkit sebanyak 737 dari dalam
Negeri (100,00%).
|
Tabel. 23 |
|
Distribusi
Keberangkatan Penumpang Pesawat Dalam
dan Luar Negeri |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Sumber : Data Primer Wilker Wanci Januari
2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa
keberangkatan penumpang pesawat ke daerah
terjangkit sebanyak 729 dalam negeri (100,00 %)
|
Tabel. 24 |
|
Distribusi
Kedatangan dan Keberangkatan Penumpang
Pesawat Berdasarkan Maskapai Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Tabel di atas menunjukkan bahwa kedatangan pesawat dari
daerah terjangkit sebanyak 737 orang dan keberangkatan penumpang ke daerah terjangkit sebanyak 729 orang.
b.
Pengawasan Kedatangan dan
Keberangkatan Crew Pesawat
|
Tabel. 25 |
|
Distribusi
Kedatangan Crew Pesawat Dalam dan Luar Negeri |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Dari tabel di atas terlihat bahwa
kedatangan Crew pesawat dari daerah terjangkit dalam negeri sebanyak 105 orang
(100,00 %)
|
Tabel. 26 |
|||||||
|
Distribusi
Keberangkatan Crew Pesawat Dalam dan
Luar Negeri |
|||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|||||||
|
Bulan Januari 2021 |
|||||||
Sumber : Data
Primer Wilker Wanci Januari 2021
Dari tabel di atas terlihat bahwa
keberangkat Crew pesawat ke daerah terjangkit dalam negeri sebanyak 110 orang
(100,00 %)
|
Tabel. 27 |
|
Distribusi
Kedatangan dan Keberangkatan Crew
Pesawat Dalam Negeri Berdasarkan Maskapai |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Dari tabel di atas terlihat bahwa
berdasarkan kedatangan pesawat dari daerah terjangkit sebanyak 105 orang dan keberangkatan
Crew ke daerah terjangkit sebanyak 110 orang.
b.
Pengawasan Kedatangan dan
Keberangkatan Orang Sakit Melalui Bandara
|
Tabel. 28 |
||||||
|
Distribusi
Kedatangan dan Keberangkatan Orang Sakit Melalui Pintu Bandara |
||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
||||||
|
Bulan Januari 2021 |
||||||
Sumber : Data Primer Wilker Wanci
Januari 2021
Dari tabel di atas terlihat bahwa tidak terdapat kedatangan maupun keberangkatan
orang sakit melalui Pintu Bandara.
c.
Pengawasan Kedatangan dan
Keberangkatan Jenazah Melalui Bandara
|
Tabel. 29 |
|
Distribusi
Kedatangan dan Keberangkatan Jenazah Melalui Pintu Bandara |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Sumber :
Data Primer Wilker Wanci Januari 2021
Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat 1 kedatangan jenazah dari
daerah terjangkit melalui Pintu
Bandara.
c. Surveilans
Epidemiologi
1. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
a. Distribusi Penyakit Menular
|
Tabel. 30 |
|
Distribusi Penyakit Menular dari Sarana
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Wangi-wangi Selatan |
|
Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Februari2021 |
Sumber : Data Puskesmas Wangi-Wangi Selatan Februari2021
Berdasarkan
tabel diatas terlihat bahwa jumlah kasus penyakit menular tertinggi adalah penyakit
Diare yakni sebanyak 11 kasus (44%) sedangkan terendah adalah DBD yakni sebanyak
2 kasus (8%).
|
Tabel. 31 |
|
Distribusi Penyakit Menular dari Sarana
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Wangi-wangi |
|
Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Februari2021 |
Sumber : Data Puskesmas Wangi-Wangi Februari2021
Berdasarkan
tabel diatas terlihat bahwa jumlah kasus penyakit menular tertinggi adalah
penyakit ISPA yakni sebanyak 25 kasus (55,56%%) sedangkan terendah adalah
penyakit Kusta dan Campak yakni masing-masing sebanyak 1 kasus (2,22%).
b.
Distribusi Kasus Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel. 32
Distribusi
Penyakit Menular
Berdasarkan Jenis
Kelamin dari Sarana Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Wangi-wangi Selatan
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci
Bulan Februari2021
Sumber : Data Puskesmas Wangi-Wangi SelatanFebruari2021
Tabel di atas
menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin,kasus Diare tertinggi terjadi pada
perempuan yakni sebanyak 6 kasus (54,5%) dan pada laki-laki sebanyak 5 kasus
(45,5%). Untuk kasus penyakit DBD pada laki-laki dan perempuan memiliki jumlah
yang sama yakni masing-masing sebanyak 1 ksus (50%). Kasus Influenza Subtype
Baru hanya terjadi pada perempuan yakni sebanyak 4 kasus (100%) dan Kasus ISPA
tertinggi terjadi pada perempuan yakni sebanyak 6 kasus (75%) sedangkan pada
laki-laki sebanyak 2 kasus (25%).
Tabel. 33
Distribusi
Penyakit Menular
Berdasarkan Jenis
Kelamin dari Sarana Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Wangi-wangi
Wilayah Kerja Kesehatan
Pelabuhan Wanci
Bulan Februari2021
Sumber : Data Puskesmas Wangi-Wangi Februari2021
Tabel di atas
menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin, kasus ISPA tertinggi terjadi pada
laki-laki yakni sebanyak 13 kasus (52%) dan pada perempuan sebanyak 12 kasus
(48%). Kasus DBD tertinggi terjadi pada perempuan yakni sebanyak 4 kasus
(57,1%) dan pada laki-laki sebanyak 3 kasus (42,9%). Kasus diare tertinggi
terjadi pada laki-laki yakni sebanyak 4 kasus (80%) dan pada perempuan sebanyak
1 kasus (20%). Kasus TB hanya terjadi pada laki-laki yakni sebanyak 4 kasus
(100%). Kasus Cacar pada laki-laki dan perempuan memiliki jumlah yang sama
yakni masing-masing sebanyak 1 kasus (50%). Kasus Kusta Hanya terjadi pada
laki-laki yakni sebanyak 1 kasus (100%) dan kasus Campak hanya terjadi pada
perempuan yakni sebanyak 1 kasus (100%).
c.
Distribusi Kasus Berdasarkan Golongan Umur
|
Tabel. 34 |
|
Distribusi Penyakit Menular Berdasarkan
Golongan Umur dari Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Wangi-wangi Selatan |
|
Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci Bulan Februari2021 |
|
|
Sumber
: Data Puskesmas Wangi-Wangi SelatanFebruari2021
Tabel diatas menunjukkan bahwa berdasarkan golongan umur, kasus Diare
tertinggi terjadi pada golongan umur 5-10 tahun yakni sebanyak 7 kasus(63,6%)
dan terendah pada golongan umur <5 tahun sebanyak 4 kasus (36,4%), kasus DBD
terjadi pada golongan umur <5 tahun dan 5-10 tahun yakni masing-masing sebanyak
1 kasus (50%), kasus influenza Subtype Baru tertinggi terjadi pada golongan
umur 16-45 tahun sebanyak 2 kasus (50%) dan terendah terjadi pada golongan umur
<5 tahun dan 46-50 tahun yakni masing-masing sebanyak 1 kasus (25%), kasus
ISPA tertinggi terjadi pada golongan umur<5 tahun, 5-10 tahun, 46-50 tahun
yaknimasing-masing sebanyak 2 kasus (25%) dan terendah pada golongan umur 16-45
tahun dan 51-60 tahun yakni masing-masing sebanyak 1 kasus (12,5%).
|
Tabel. 35 |
|
Distribusi Penyakit Menular Berdasarkan
Golongan Umur dari Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Wangi-Wangi |
|
Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci Bulan Februari2021 |
|
|
Sumber
: Data Puskesmas Wangi-Wangi Februari2021
Tabel diatas menunjukkan bahwa berdasarkan golongan umur, kasus ISPA
tertinggi terjadi pada golongan umur 16-45 tahun yakni sebanyak 10 kasus (40%)
dan terendah pada golongan umur <1 tahun, 51-60 tahun dan >61 tahun yakni
masing-masing sebanyak 1 kasus (4%), kasus DBD tertinggi terjadi pada golongan
umur <5 tahun yakni sebanyak 4 kasus (57,1%) dan terendah pada golongan umur
<1 tahun, 5-10 tahun dan >61 tahun yakni masing-masing sebanyak 1 kasus
(14,3%), kasus Diare tertinggi terjadi pada golongan umur <5 tahun dan 5-10
tahun yakni masing-masing sebanyak 2 kasus (40%) dan terendah terjadi pada
golongan umur >61 tahun yakni sebanyak 1 kasus (20%), kasus TB terjadi pada
golongan umur 16-45 tahun dan >61 tahun yakni masing-masing sebanyak 2 kasus
(50%). Kasus Cacar terjadi pada golongan umur <5 tahun dan 5-10 tahun yakni
masing-masing sebanyak 1 kasus (50%). Kasus Kusta hanya terjadi pada golongan
umur 16-45 tahun yakni sebanyak 1 kasus (100%) dan kasus campak hanya terjadi pada
golongan umur <5 tahun yakni sebanyak 1 kasus (100%).
2.
Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
a.
Distribusi Penyakit Tidak Menular
|
Tabel. 36 |
|
Distribusi Penyakit Tidak Menular dari
Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Wangi-wangi Selatan |
|
Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Februari2021 |
Sumber : Data Puskesmas Wangi-Wangi SelatanFebruari2021
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jumlah kasus penyakit tidak
menular tertinggi adalah Hipertensi yakni sebanyak 29 kasus (82,86%) sedangkan
kasus terendah adalah Diabetes Melitus yakni sebanyak 6kasus (17,14%).
|
Tabel. 37 |
|
Distribusi Penyakit Tidak Menular dari
Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Wangi-wangi |
|
Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Februari2021 |
Sumber : Data Puskesmas Wangi-Wangi Februari2021
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jumlah kasus penyakit tidak
menular tertinggi adalah Hipertensi yakni sebanyak 93 kasus (83,78%) sedangkan
kasus terendah adalah Diabetes Melitus yakni sebanyak 18 kasus (16,22%).
b. Distribusi
Kasus Berdasarkan Jenis Kelamin
|
Tabel. 38 |
|
Distribusi Penyakit Tidak Menular Berdasarkan Jenis Kelamin dari Sarana
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Wangi-wangi Selatan |
|
Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Februari2021 |
Sumber : Data Puskesmas Wangi-Wangi SelatanFebruari2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin, kasus Hipertensi
tertinggi terjadi pada perempuan sebanyak 15 kasus (51,7%) dan pada laki-laki
sebanyak 14 kasus (48,3%) sedangkan kasus Diabetes Melitushanya terjadi
perempuan yakni sebanyak 6 kasus (100%).
|
Tabel. 39 |
|
Distribusi Penyakit Tidak Menular Berdasarkan Jenis Kelamin dari Sarana
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Wangi-wangi |
|
Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Februari2021 |
Sumber : Data Puskesmas Wangi-Wangi Februari2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin, kasus Hipertensi
tertinggi terjadi pada perempuan sebanyak 66 kasus (71%) dan pada laki-laki
yakni sebanyak 27 kasus (29%)dan kasus Diabetes Melitustertinggi terjadi pada
perempuan yakni sebanyak 10 kasus (55,6%) dan pada laki-laki sebanyak 8 kasus
(44,4%).
c. Distribusi
Kasus Berdasarkan Golongan Umur
|
Tabel. 40 |
|
Distribusi Penyakit Tidak Menular
Berdasarkan Golongan Umur dari Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Wangi-wangi Selatan |
|
Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Februari2021 |
Sumber : Data Puskesmas Wangi-Wangi SelatanFebruari2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa
berdasarkan golongan umur, kasus Hipertensi tertinggi terjadi pada golongan
umur 16-45 tahun sebanyak 14 kasus (48,3%) dan terendah terjadi pada golongan
umur 51-60 tahun yakni sebanyak 3 kasus (10,3%). Kasus Diabetes Melitus tertinggi
terjadi pada golongan umur 46-50 tahun dan 51-60 tahun masing-masing sebanyak 2
kasus (33,3%) dan terendah terjadi pada golongan umur 16-45 tahun dan >60
tahun yakni masing-masing sebanyak 1 kasus (16,7%).
|
Tabel. 41 |
|
Distribusi Penyakit Tidak Menular
Berdasarkan Golongan Umur dari Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Wangi-wangi |
|
Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Februari2021 |
Sumber : Data Puskesmas Wangi-Wangi Februari2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa
berdasarkan golongan umur, kasus Hipertensi tertinggi terjadi pada golongan
umur >60 tahun sebanyak 60 kasus (64,5%) dan terendah terjadi pada golongan
umur 16-45 tahun yakni sebanyak 4 kasus (4,3%). Kasus Diabetes Melitus
tertinggi terjadi pada golongan umur 51-60 tahun yakni sebanyak 9 kasus (50%)
dan terendah terjadi pada golongan umur 16-45 tahun yakni sebanyak 1 kasus
(5,6%).
3. Kegiatan
Pengendalian Risiko Lingkungan
3.1.
Inventaris Alat dan Bahan Kegiatan Pengendalian Risiko
Lingkungan
|
Tabel. 42 |
|
Inventarisasi Alat
dan Bahan Kegiatan Pengendalian Risiko Lingkungan |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Per Januari 2021 |
|
No. |
Alat/Bahan |
Jumlah |
Kondisi |
|
1 |
Abate |
1 kilogram |
Baik |
|
2 |
Aspirator |
3 buah |
Baik |
|
3 |
Baskom hitam |
15 buah |
Baik |
|
4 |
Counter |
1 buah |
Baik |
|
5 |
Flygrill |
1 buah |
Baik |
|
6 |
Kain kasa |
1 buah (1x2 m) |
Baik |
|
7 |
Kapas |
750 gram |
Baik |
|
8 |
Karet gelang |
1 kantong |
Baik |
|
9 |
Luv |
1 buah |
Baik |
|
10 |
Paper cup |
48 buah |
Baik |
|
11 |
Plastik cetik |
150 buah |
Baik |
|
12 |
Racun tikus |
600 gram |
Baik |
|
13 |
Senter |
4 buah |
Baik |
|
14 |
Sisir tikus |
1 buah |
Baik |
|
15 |
Tabung reaksi |
4 buah |
3 Baik, 1 Rusak. |
|
16 |
Eppendorf |
20 buah |
Baik (dropping
Induk Jul. 2019) |
|
17 |
Masker |
1 box |
Baik (dropping
Induk Januari 2021) |
|
18 |
Handschoen |
1 box |
Baik (dropping
Induk Januari 2021) |
|
19 |
Choloroform |
400 ml |
Baik (dropping
Induk Januari 2021) |
|
20 |
Insektisida Icon 100cs |
3 botol (@250
ml) |
Baik (dropping
Induk Jul. 2019) |
|
21 |
Rhodentisida Siphus 80 P |
19 bungkus |
Baik (dropping
Induk Jul. 2019) |
|
22 |
Water Test Kit (Lovibond) |
1 buah |
Baik (dropping
Induk Jul. 2019) |
|
23 |
Sound Level Meter (Extech) |
1 buah |
Baik (dropping
Induk Jul. 2019) |
|
24 |
Digital Lux Meter (Lutron) |
1 buah |
Baik (dropping
Induk Jul. 2019) |
Sumber : Data Wilker
Wanci Januari 2021
4. Kegiatan
Pengendalian Risiko Lingkungan
4.1.
Inventaris Alat dan Bahan Kegiatan Pengendalian Risiko
Lingkungan
|
Tabel. 42 |
|
Inventarisasi Alat
dan Bahan Kegiatan Pengendalian Risiko Lingkungan |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Per Januari 2021 |
|
No. |
Alat/Bahan |
Jumlah |
Kondisi |
|
1 |
Abate |
1 kilogram |
Baik |
|
2 |
Aspirator |
3 buah |
Baik |
|
3 |
Baskom hitam |
15 buah |
Baik |
|
4 |
Counter |
1 buah |
Baik |
|
5 |
Flygrill |
1 buah |
Baik |
|
6 |
Kain kasa |
1 buah (1x2 m) |
Baik |
|
7 |
Kapas |
750 gram |
Baik |
|
8 |
Karet gelang |
1 kantong |
Baik |
|
9 |
Luv |
1 buah |
Baik |
|
10 |
Paper cup |
48 buah |
Baik |
|
11 |
Plastik cetik |
150 buah |
Baik |
|
12 |
Racun tikus |
600 gram |
Baik |
|
13 |
Senter |
4 buah |
Baik |
|
14 |
Sisir tikus |
1 buah |
Baik |
|
15 |
Tabung reaksi |
4 buah |
3 Baik, 1 Rusak. |
|
16 |
Eppendorf |
20 buah |
Baik (dropping
Induk Jul. 2019) |
|
17 |
Masker |
1 box |
Baik (dropping
Induk Januari 2021) |
|
18 |
Handschoen |
1 box |
Baik (dropping
Induk Januari 2021) |
|
19 |
Choloroform |
400 ml |
Baik (dropping
Induk Januari 2021) |
|
20 |
Insektisida Icon 100cs |
3 botol (@250
ml) |
Baik (dropping
Induk Jul. 2019) |
|
21 |
Rhodentisida Siphus 80 P |
19 bungkus |
Baik (dropping
Induk Jul. 2019) |
|
22 |
Water Test Kit (Lovibond) |
1 buah |
Baik (dropping
Induk Jul. 2019) |
|
23 |
Sound Level Meter (Extech) |
1 buah |
Baik (dropping
Induk Jul. 2019) |
|
24 |
Digital Lux Meter (Lutron) |
1 buah |
Baik (dropping
Induk Jul. 2019) |
Sumber : Data
Wilker Wanci Januari 2021
A. Pemeriksaan
Sanitasi Lingkungan
1.
Pemeriksaan
Kualitas Air Bersih dan Air Minum
Pemeriksaan
sanitasi sarana air bersih/air minum (SAB) dilaksanakan dalam rangka melakukan
pengawasan terhadap SAB beserta kualitasnya, baik dari segi kualitas fisik,
kimia, maupun bakteriologis sebagai upaya mencegah dan sebagai bentuk deteksi
dan respon terjadinya penularan penyakit melalui media air (water borne disease) seperti kolera, diare, disentri dan typhus abdominalis khususnya di wilayah
Pelabuhan dan Bandara.
Hasil pemeriksaan
sanitasi SAB pada bulan Januari 2021 dapat
dilihat pada tabel 1
dibawah ini :
|
Tabel.1 |
||||||||||
|
Hasil
Pemeriksaan Kualitas Air Bersih |
||||||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
||||||||||
|
Bulan Januari 2021 |
||||||||||
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebanyak 2 Sarana Air Bersih (100%) yang
berada di wilayah perimeter Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari wilker wanci memenuhi syarat kesehatan.
Parameter yang dilakukan selama pemeriksaan adalah kondisi fisik sarana air
bersih, dan pengujian kimiawi sampel air bersih secara sederhana dengan
parameter pH dan sisa chlor.
2.
Pemeriksaan
Sanitasi Tempat Pengelolaan Pangan
Kegiatan Pemeriksaan Sanitasi Tempat
Pengelolaan Pangan (TPP) meliputi pemeriksaan sarana/ fasilitas sanitasi TPP,
hygiene penjamah makanan, peralatan makan dan minum, kondisi air bersih dan
bahan makanan yang digunakan.
|
Tabel.2 |
|
||||||||||
|
Hasil
Pemeriksaan Kondisi Fisik TPP Pada Perimeter Area |
|
||||||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
||||||||||
|
Bulan Januari 2021 |
|
||||||||||
Dari tabel di atas terlihat bahwa
dari 2
TPP yang memenuhi syarat kesehatan (100%) terdiri dari 4 TPP (50%) berada di perimeter area
pelabuhan dan 4 TPP (50%) berada di wilayah periemeter bandara.
3.
Pemeriksaan
Sanitasi Tempat – Tempat Umum
Kegiatan Pemeriksaan Sanitasi Tempat –
Tempat Umum (TTU) meliputi pemeriksaan sarana/ fasilitas sanitasi Tempat – Tempat
Umum,kondisi bangunan, pengelolaan limbah, kualitas air bersih, pencahayaan,
kebisingan, getaran, kualitas udara, instalasi fasilitas keselamatan dan
pemeliharaan jamban dan kamar mandi dan pengendalian vektor.
|
Tabel. 3 |
|
Hasil
Pemeriksaan Kondisi Sanitasi Per Jenis TTU |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 Sumber : Data
Primer Wilker Wanci Januari 2021 |
Tabel 3 menunjukkan bahwa
seluruh TTU di wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari wilker Wanci terlihat dari 3 TTU yang diinspeksi semuanya sehat (100%) yaitu sebanyak 3 terminal
(100%).
4.
Pembinaan
dan Pengawasan Sanitasi Bangunan
Kegiatan Pemeriksaan Sanitasi Bangunan
meliputi pemeriksaan sarana/ fasilitas sanitasi Tempat – Tempat Umum,kondisi
bangunan, pengelolaan limbah, kualitas air bersih, pencahayaan, kebisingan,
getaran, kualitas udara, instalasi fasilitas keselamatan dan pemeliharaan
jamban dan kamar mandi dan pengendalian vektor.
|
Tabel. 4 |
|
Hasil
Pemeriksaan Kondisi Sanitasi Bangunan |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 Sumber : Data
Primer Wilker Wanci Januari 2021 |
Tabel 4 menunjukkan bahwa seluruh
Bangunan di wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari Wilker Wanci terlihat dari 2 bangunan yang diinspeksi semuanya sehat (100%) yaitu sebanyak 2
kantor masing masing di pelabuhan
panggulubelo dan bandara matahora (100%)
B. Survei
dan Pengendalian Vektor
1.
Survei dan Pengendalian Vektor DBD
a.
Survei Jentik Aedes sp
Survei Jentik Aedes sp dilaksanakan setiap bulan oleh
petugas KKP dan kader jumantik terlatih. Kader jumantik KKP Kendari selama
Tahun 2021 tersebar di Pelabuhan Kendari (18 orang), Pelabuhan Baubau (14
orang), Pelabuhan Kolaka (8 orang) dan Pelabuhan Wanci (4 orang). Distribusi
hasil survei selama Tahun 2021 disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut :
|
Tabel. 5 |
|
Hasil Survey Jentik
Nyamuk Aedes di Perimeter Area |
|
Wilayah Kerja Kesehatan
Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Tabel 5 menunjukkan hasil survei larva Aedes sp di perimeter area KKP Kelas II
Kendari wilker wanci pada Bulan Januari 2021. Hasil survei
menunjukkan bahwa perimeter KKP Kelas II Kendari wilker wanci bebas dari larva Aedes sp dengan Angka Bebas Jentik (ABJ)
100%.
Distribusi kepadatan larva Aedes sp di wilayah buffer disajikan
pada Tabel 6
|
Tabel. 6 |
|
Hasil Survey Jentik
Nyamuk Aedes di Buffer Area |
|
Wilayah Kerja Kesehatan
Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Tabel 6 menggambarkan
kepadatan larva Aedes sp berdasarkan
hasil survei yang dilaksanakan pada Bulan Januari 2021. Indikator yang digunakan
untuk menilai kepadatan jentik Aedes sp
adalah Angka Bebas Jentik (ABJ ≥95%) yang merupakan selisih dari 100 - Angka House Indeks (HI).
Meskipun kepadatan larva Aedes sp masih memenuhi standar baku
mutu, namun tetap perlu melakukan tindakan pengendalian baik berupa
pengendalian lingkungan dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk secara bersama –
sama masyarakat dan perangkat wilayah setempat, ataupun dengan pengendalian
secara kimiawi dengan menggunakan larvasida pada tempat – tempat penampungan
air yang berpotensi menjadi habitat nyamuk Aedes
sp.
b.
Larvasidasi
Kegiatan larvasidasi tidak di laksanakan selama Bulan
Januari 2021.
c.
Pengendalian Vektor DBD (Fogging)
Selama Bulan Januari,
tidak ada laporan kasus DBD di wilayah KKP Kelas II Kendari
wilker wanci sehingga tidak dilaksanakan tindakan pengendalian vektor dengan metode fogging.
2.
Survei
dan Pengendalian Vektor Pes
a.
Pemasangan
Perangkap
Survei vektor Pes dengan pemasangan
perangkap tikus dilaksanakan dalam rangka mengetahui tingkat
kepadatan tikus dan pinjal di perimeter area pelabuhan, sehingga wilayah
pelabuhan/bandara bebas dari tikus (sebagai reservoir penyakit) dan pinjal
(sebagai vektor penyakit). Hasil kegiatan ini digunakan sebagai dasar penentuan
tindakan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di wilayah pelabuhan
dan bandara. Hasil kegiatan pemasangan perangkap tikus disajikan pada tabel 7.
|
Tabel. 7 |
|
Hasil Pengamatan Tikus
dan Pinjal Pada Perimeter Area |
|
Wilayah Kerja Kesehatan
Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa indeks tikus
di Pelabuhan Pangulubelo Wanci adalah sebesar 5%.Kondisi
sanitasi lingkungan pelabuhan yang tidak memenuhi syarat sanitasi dapat
mendukung perkembangbiakan tikus di wilayah pelabuhan. Wilayah perimeter
pelabuhan dan bandara yang terdapat kantor pemerintah, kantor swasta, terminal
penumpang, terminal kontainer, gudang serta rumah makan seharusnya steril dari
berbagai vektor dan binatang pembawa penyakit namun dapat juga menjadi pemicu
berkembangbiaknya tikus jika kondisi sanitasi tidak dijaga. Letak pelabuhan yang dekat
dengan pasar dan pemukiman warga dapat menjadi salah satu faktor risiko
tingginya success trap.
b.
Identifikasi
Tikus dan Pinjal
Setelah melakukan pemasangan
perangkap, tikus yang tertangkap diidentifikasi dan disisir untuk mengetahui
ada atau tidaknya pinjal di tubuh tikus. Identifikasi tikus per spesies untuk
mengetahui kecenderungan spesies tikus tertentu di suatu wilayah sehingga dapat
menjadi dasar program pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit. Hasil
kegiatan identifikasi tikus dan pinjal disajikan pada Tabel 8.
|
Tabel.8 |
|
Hasil Identifikasi Tikus
dan Pinjal Pada Perimeter Area |
|
Wilayah Kerja Kesehatan
Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Tabel 8 menggambarkan jumlah
perangkap terpasang, tikus tertangkap dan spesies tikus serta indeks pinjal
hasil kegiatan pemasangan perangkap tikus selama Bulan Januari 2021. spesies tikus yang ditemukan
pada saat pemasangan perangkap tikus di Pelabuhan Pangulubelo adalah RR. Norvegicus 3 ekor dan suncus murinus 2
ekor Jadi jumlah
keseluruhan tikus tertangkap adalan 2
ekor
dengan spesies terbanyak adalah Rattus
Norvegicus dan Rattus Diardii. Success trap digunakan sebagai estimasi kepadatan relatif di suatu
daerah. Keberadaan tikus dan
ektoparasitnya di wilayah pelabuhan merupakan faktor risiko terjadinya masalah
kesehatan masyarakat sehingga apabila melewati nilai baku mutu yang
dipersyaratkan, maka harus dilakukan tindakan pengendalian dengan memperhatikan
prinsip efektivitas, efisiensi, dan keamanan.
c.
Pengendalian
Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit (Dusting)
Selama Bulan Januari 2021, lokasi yang melaksanakan
pengendalian tikus adalah Pelabuhan Wanci dengan jumlah rhodentisida yang
digunakan sebanyak 250
gram dan jumlah tikus yang ditemukan mati setelah penaburan rhodentisida adalah
sebanyak 1 (Satu) ekor.
Tabel 9. Distribusi pemakaian rhodentisida di wilayah
KKP Kelas II Kendari wilker wanci Bulan
Januari 2021
|
No |
Lokasi |
Hasil |
|
|
Jumlah Rhodentisida (gr) |
Jumlah Tikus Mati |
||
|
1 |
Wilker Pelabuhan
Wanci |
250 |
1 |
|
Jumlah |
250 |
1 |
|
3.
Survei
dan Pengendalian Vektor Diare
a.
Survei
kepadatan lalat
Tabel 10. Distribusi rerata kepadatan dan spesies lalat
di wilayah KKP Kelas II Kendari wilker wanci Bulan
Januari 2021
|
No |
Lokasi |
Hasil |
Keterangan |
|
|
Rerata Kepadatan Lalat (ekor / blok grill) |
Spesies Lalat |
|||
|
1 |
Wilker Pelabuhan
Wanci |
1 |
Musca domestica |
Dibawah Baku Mutu |
|
Jumlah |
|
|
|
|
|
Keterangan : Nilai Baku Mutu Sesuai Permenkes Nomor 50 Tahun
2017 Indeks Populasi Lalat <2 |
||||
Hasil survei yang disajikan pada Tabel
10 menunjukkan bahwa kepadatan
lalat di wilayah perimeter untuk Pelabuhan Kendari, Wilker wanci
masih dalam kategori dibawah baku mutu
b.
Pengendalian
Vektor Diare (Spraying)
Tabel 11. Distribusi luas area dan jumlah insektisida spraying vektor Diare di wilayah KKP
Kelas II Kendari wilker wanciBulan
Januari 2021
|
No |
Lokasi |
Luas Area (m2) |
Jumlah Insektisida (gr) |
|
|
1 |
Wilker Pelabuhan
Wanci |
- |
- |
|
|
Jumlah |
0 |
0 |
|
|
Selama bulan
Januari 2021 pelaksanaan spraying Vektor
Diare tidak dilaksanakan karena data kepadatan vector lalat pada bulan Januari
2021 masih dalam kategori dibawah baku mutu standar yang telah ditetapkan.
4.
Survei
dan pengendalian Vektor Malaria
a.
Survei
Jentik Anopheles sp
Tabel 12. Hasil Survei Larva Anopheles sp di wilayah KKP Kelas II Kendari wilker wanci Bulan Januari 2021
|
No |
Lokasi |
Jumlah Habitat |
Jumlah Habitat dengan Larva |
Indeks Habitat |
Keterangan |
|
|
Anopheles sp |
Spesies Lain |
|||||
|
1 |
Wilker Pelabuhan
Wanci |
- |
- |
- |
- |
- |
|
Jumlah |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
|
|
Keterangan : Nilai Baku Mutu Kepadatan
Larva Anopheles sp. Sesuai
Permenkes Nomor 50 Tahun 2017 adalah : Indeks Habitat <1 Nilai Baku Mutu Kepadatan
Larva Culex sp. Sesuai Permenkes
Nomor 50 Tahun 2017 adalah : Indeks Habitat <5 |
||||||
Tabel 12 menunjukkan total jumlah habitat yang
tercakup dalam survei larva Anopheles
sp pada Bulan Januari adalah sebanyak
0 habitat berupa genangan air
yang berpotensi menjadi habitat larva Anopheles
sp yang berada di buffer Pelabuhan dan Bandara.
b.
Survei
Nyamuk Dewasa Anopheles sp
Tabel 13. Hasil Survei Nyamuk Dewasa Anopheles sp di wilayah KKP Kelas II
Kendari wilker wanci Bulan
Januari 2021
|
No |
Lokasi |
Man Bitting Rate
(e/o/j) |
Resting Rate
(e/o/j) |
||||
|
Anopheles sp |
Ae. aegypti |
Cx. quinquefasciatus |
Anopheles sp |
Ae. aegypti |
Cx. quinquefasciatus |
||
|
1 |
Wilker Pelabuhan
Wanci |
0 |
6 |
2 |
0 |
7 |
1 |
|
Jumlah |
0 |
6 |
2 |
0 |
7 |
1 |
|
|
Keterangan :, Nilai Baku Mutu Kepadatan
Nyamuk Anopheles sp. Sesuai
Permenkes Nomor 50 Tahun 2017 adalah : MBR <0,025 Nilai Baku Mutu Kepadatan Nyamuk Culex sp. Sesuai Permenkes Nomor 50
Tahun 2017 adalah : MHD/Resting Rate <1 Nilai Baku Mutu Kepadatan Nyamuk Ae aegypti dan/ atau Ae. albopictus Sesuai Permenkes Nomor
50 Tahun 2017 adalah : MHD/Resting Rate <0,025 |
|||||||
Tabel 13 menunjukkan distribusi spesies dan
kepadatan nyamuk yang tertangkap selama survei nyamuk dewasa pada Bulan Januari
2021. Selama survei nyamuk dewasa
tidak ditemukan nyamuk Anopheles sp.
.
c.
Pengendalian
Vektor Malaria
KKP Kelas II Kendari Wilker Wanci tidak melaksanakan tindakan
pengendalian vektor malaria pada Bulan Januari 2021 oleh karena indikator MBR =
0, serta tidak ditemukan larva Anopheles
sp pada saat survei larva.
C.
Pengawasan
/ Pemeriksaan dan Pembinaan Faktor Risiko Alat Angkut
Tabel 14. Jumlah Kegiatan Pemeriksaan Faktor Risiko
Alat Angkut di wilayah KKP Kelas II Kendari Wilker
Wanci Bulan Januari 2021
|
No |
Lokasi |
Jumlah Pengawasan Sanitasi Alat Angkut |
|||
|
Dalam Rangka Penerbitan SSCEC |
Dalam Rangka Penerbitan CoP |
Tindakan Penyehatan (SSCC) |
Pemeriksaaan Sanitasi Pesawat Udara |
||
|
1 |
Wilker Pelabuhan
Wanci |
3 |
0 |
0 |
- |
|
Jumlah |
3 |
0 |
0 |
- |
|
Tabel 14 menunjukkan jumlah pengawasan
sanitasi alat angkut (kapal laut dan pesawat udara). Jumlah pemeriksaan
sanitasi alat angkut berdasarkan jumlah penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC serta
CoP. Jumlah tertinggi Penerbitan SSCEC di Pelabuhan Wanci sebanyak 3 dokumen.
|
Tabel. 61 |
|
Hasil Pengamatan Tanda-Tanda Kehidupan Vektor Per
Jenis Kapal |
|
Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 Sumber : Data Primer
Wilker Wanci Januari 2021 |
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 3 kapal yang diperiksa semuanya tidak ditemukan
tanda-tanda kehidupan kecoa.Kegiatan
ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan vektor dan tikus serta kondisi
sanitasi kapal agar tidak menimbulkan kerugian terhadap kapal beserta muatannya
dan sebagai salah satu upaya untuk mencegah masuknya vektor dan tikus dari
daerah luar.
Kegiatan
ini dilaksanakan dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC (Ship Sanitation Control Exemption Certificate) dengan masa berlaku
selama 6 bulan terhadap kapal yang tidak ditemukan faktor risiko, baik risiko
dari vektor dan binatang pengganggu maupun risiko dari kondisi sanitasi, sesuai
dengan amanat Undang-Undang No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
dan International Health Regulation
(IHR) 2005.
Jika dari
hasil pemeriksaan ditemukan faktor risiko maka harus dilakukan tindakan
pengendalian sesuai dengan risikonya (Deratisasi
dilakukan untuk membasmi tikus, Desinseksi
untuk membasmi serangga, Densinfeksi
untuk membasmi kuman patogen dan Dekontaminasi
untuk menghilangkan bahan-bahan kontaminan). Selain itu, pemeriksaan sanitasi
juga dilaksanakan terhadap semua kapal penumpang yang tiba dan berangkat serta
jenis kapal lainnya. Khusus kapal non penumpang pemeriksaan sanitasi dilakukan
dengan cara sampling.
a. Pemeriksaan Sanitasi dan Tanda-Tanda Kehidupan Vektor di Pesawat
Kegiatan pemeriksaan sanitasi dan tanda-tanda kehidupan vektor di pesawat
telah dilaksanakan di Wilker Kesehatan Pelabuhan Wanci dengan hasil sebagai
berikut:
|
Tabel. 62 |
|
Hasil Pemeriksaan
Sanitasi dan Tanda-tanda Kehidupan Vektor di Pesawat |
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 Sumber : Data Primer Wilker Wanci Januari 2021 |
|
Berdasarkan tabel di atas terlihat
bahwa tidak dilaksanakan pemeriksaan pesawatpada bulan ini |
b. Tindakan Penyehatan Pada Alat Angkut
Kegiatan penyehatan pada alat angkut belum dilaksanakan di Wilker Kesehatan
Pelabuhan Wancikarena keterbatasan SDM dan peralatan serta bahan serta belum
ada Badan Usaha Swasta (BUS) di bidang Pest
Control.
Kegiatan ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk memusnahkan faktor risiko kesehatan yang dapat
merugikan pengguna alat angkut dalam hal ini ABK/Crew dan penumpang sehingga bebas dari gangguan faktor risiko
tersebut.
4.
Kegiatan Upaya Kesehatan Lintas Wilayah
a. Inventaris
Alat dan Bahan Kegiatan UKLW
|
Tabel. 63 |
||||||||
|
Inventarisasi Alat
dan Bahan Kegiatan UKLW |
||||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
||||||||
|
Bulan Januari 2021 |
||||||||
|
No |
Jenis Barang |
Jml (Bh) |
Kondisi |
Ket |
||||
|
RR |
RB |
B |
Jml |
|||||
|
1 |
Tensimeter air
raksa |
2 |
Bh |
0 |
0 |
2 |
2 |
1 bh ada di bandara
Matahora |
|
2 |
Tensimeter Digital |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
1 |
|
|
3 |
Kursi Roda |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 bh drop induk bln
JANUARI |
|
4 |
Ranjang Periksa |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 bh drop induk bln
JANUARI |
|
5 |
Tabung Oksygen |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 bh drop induk bln
JANUARI |
|
6 |
Tiang Infus |
1 |
Bh |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 bh drop induk bln
JANUARI |
|
7 |
Thermometer dahi |
2 |
Bh |
0 |
1 |
1 |
2 |
2 bh drop bln JANUARI |
|
Total |
7 |
Bh |
0 |
0 |
7 |
7 |
||
Sumber :
Data Wilker WanciPer Januari 2021
Keterangan:
RR : Rusak Ringan
RB : Rusak Berat
B : Baik
Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah alat dan bahan
untuk pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah sebanyak 7dan
semua dalam kondisi baik.
b.
Pelayanan Kesehatan Kekarantinaan dan Rujukan
1.
Pelayanan
Kesehatan Dasar
Pelayanan
kesehatan dasar di Wilayah Kerja PelabuhanWancidilaksanakan di Pelabuhan Wanci dan Bandara Matahora Wanci dengan uraian
kegiatan sebagai berikut :
1.1.
Poliklinik Umum
·
Kunjungan Poliklinik Umum di Pelabuhan Wanci
|
Tabel. 64 |
|
Hasil Kegiatan Kunjungan Poliklinik di Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Sumber: Data Primer
Wilker Wanci Januari 2021
Dari tabel di atas
menujukan bahwa tidak ada kunjungan poliklinik pelabuhan selama Bulan Januari 2021.
·
Poliklinik Umum di Bandara Matahora Wanci
|
Tabel. 65 |
|
Hasil Kegiatan Kunjungan Poliklinik di Bandara MatahoraWanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Dari tabel di atas
menujukan bahwa jumlah kunjungan poliklinik bandara adalah sebanyak 0 kunjungan.
·
Pemeriksaan
Kesehatan Crew Pesawat Terbang
Tabel. 66
Hasil Pemeriksaan
Kesehatan Crew Pesawat Terbang
Bulan Januari 2021
Data Primer Wilker
Wanci Bulan Januari 2021
Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa pada Bulan Januari
Jumlah pemeriksaan Crew sebanyak 0 orang.
1.2.
Pengujian Kesehatan
·
Pengujian
Kesehatan di Pelabuhan Wanci
|
Tabel. 67 |
|
Hasil Kegiatan Pengujian Kesehatan di
Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Sumber: Data Primer Wilker Wanci Januari
2021
1.3.
Pemakaian Obat
·
Pemakaian obat di
Pelabuhan Wanci
|
Tabel. 68 |
|
RekapitulasiI Pemakaian Obat di Pelabuhan
Wanci Bulan Januari Tahun
2021 |
|
NO |
NAMA OBAT |
STOK AWAL |
JUMLAH OBAT |
SISA OBAT (Tab) |
|
|
MASUK (Tab) |
KELUAR (Tab) |
||||
|
1 |
ALLOPURINOL |
40 |
|
|
40 |
|
2 |
ALLOPURINOL |
0 |
|
|
0 |
|
3 |
AMOXICILLIN |
610 |
|
|
610 |
|
4 |
ANTASIDA DOEN |
430 |
|
|
430 |
|
5 |
AMBOXOL HCL |
20 |
|
|
20 |
|
6 |
ASAM MEFENAMAT |
1290 |
|
|
1290 |
|
7 |
DEXAMETHAZONE 0,5MG |
80 |
|
|
80 |
|
8 |
METOCLORPRAMIDE |
10 |
- |
|
10 |
|
9 |
ISOSORBIT DINITRAT |
10 |
- |
|
10 |
|
10 |
METFORMIN 500MG |
30 |
- |
|
30 |
|
11 |
ORALIT 200 |
5BKS |
- |
|
5BKS |
|
12 |
PARACETAMOL 500MG |
460 |
- |
|
460 |
|
13 |
PIROXICAM 20MG |
20 |
- |
|
20 |
|
14 |
AMBOXOL (EPEXOL) |
40 |
|
|
40 |
|
15 |
NIFEDIPINE |
30 |
- |
|
30 |
|
16 |
TREMENZA |
20 |
- |
|
20 |
|
17 |
CIMETIDINE |
10 |
- |
|
10 |
|
18 |
ALPARA |
20 |
|
|
20 |
|
19 |
RANITIDIN |
450 |
|
|
450 |
|
20 |
AMLODIPINE |
150 |
|
|
150 |
|
21 |
PARACETAMOL SYRUP |
3BTL |
|
|
3BTL |
|
22 |
NEUROSANBE |
80 |
|
|
80 |
|
23 |
CETIRIZINE |
30 |
|
|
30 |
|
24 |
SIMVASTATIN |
100 |
|
|
100 |
|
25 |
NEUROSANBE PLUS |
30 |
- |
|
30 |
|
26 |
SALBUTAMOL |
50 |
- |
|
50 |
|
27 |
IBUPROFEN |
0 |
- |
|
0 |
|
28 |
SANGUBION |
18Kpsl |
- |
|
18Kpsl |
|
29 |
CAPTOPRIL |
0 |
- |
|
0 |
Sumber: Data Primer Wilker Wanci Januari
2021
Dari tabel diatas terlihat tidak adapemakaian
obat-obatan selama bulan Januari 2021.
·
Pemakaian Obat di
Bandara Matahora Wanci
|
Tabel. 69 |
|
RekapitulasiI Pemakaian Obat di Bandara
Matahora Bulan Januari Tahun
2021 |
|
NO |
NAMA OBAT |
STOK AWAL |
JUMLAH OBAT |
SISA OBAT (Tab) |
|
|
MASUK (Tab) |
KELUAR (Tab) |
||||
|
1 |
ABBOCATH 18 |
1 BUAH |
- |
|
1 BUAH |
|
2 |
ABBOCATH 20 |
1 BUAH |
- |
|
1 BUAH |
|
3 |
ABBOCATH 22 |
1 BUAH |
- |
|
1 BUAH |
|
4 |
ACYCLOFIR 200 |
80 |
- |
|
80 |
|
5 |
ACYCLOFIR CREM |
0 |
- |
|
0 |
|
6 |
ALKOHOL 1000 |
1 BOTOL |
- |
|
1 BOTOL |
|
7 |
ALKOHOL SWAB |
|
- |
|
|
|
8 |
ALLOPURINOL 100 |
100 |
- |
|
100 |
|
9 |
AMBROXOL TAB |
90 |
|
|
90 |
|
10 |
AMLODIPIN 10 |
200 |
- |
|
200 |
|
11 |
AMOXICILLIN 500 |
5Tab |
|
|
5Tab |
|
12 |
ANTASIDA |
20 |
- |
|
20 |
|
13 |
ASAM MEFENAMAT |
0Tab |
- |
|
0Tab |
|
14 |
BETADINE |
1 BOTOL |
- |
|
1 BOTOL |
|
15 |
BETAMETASON SALEP |
- |
- |
|
- |
|
16 |
LOPERAMID (TRIFADIUM) |
100 |
- |
|
100 |
|
17 |
BIONEMI |
10 TAB |
- |
|
10 TAB |
|
18 |
CAPTROPIL 50 |
85 Tab |
- |
|
85 Tab |
|
19 |
CEFADROXIL 500 |
100 |
- |
|
100 |
|
20 |
CETRIZINE |
100 |
- |
|
100 |
|
21 |
CHILI PLAST 5 X 4,5 M |
2 BUAH |
- |
|
2 BUAH |
|
22 |
CIPROFLOXACIN |
100 |
- |
|
100 |
|
23 |
CONTRAMO |
5 BNGKS |
- |
|
5 BNGKS |
|
24 |
COTRIMOXAZOLE |
40 TAB |
- |
|
40 TAB |
|
25 |
C T M |
76 TAB |
- |
|
76 TAB |
|
26 |
DAMABEN TAB |
100 |
- |
|
100 |
|
27 |
DEXAMETHASON TAB |
60 TAB |
- |
|
60 TAB |
|
28 |
DIMENHIDRIDINATE |
100 |
|
|
100 |
|
29 |
FUROSEMID 10 |
50 TAB |
- |
|
50 TAB |
|
30 |
GENTACYMIN CREAM |
1 TUBE |
- |
|
1 TUBE |
|
31 |
G G |
76 TAB |
- |
|
76 TAB |
|
32 |
GLIBENKKLAMID |
100 |
- |
|
100 |
|
33 |
HANDSCON 7,5 |
100 |
- |
|
100 |
|
34 |
INFU SET MIKRO |
1 BUAH |
|
|
1 BUAH |
|
35 |
INFU SET MAKRO |
1 BUAH |
|
|
1 BUAH |
|
36 |
KAPAS 500g |
1 BUAH |
|
|
1 BUAH |
|
37 |
KETOCONAZOLE TAB |
100 |
|
|
100 |
|
38 |
LORATADINE |
55 |
|
|
55 |
|
39 |
MASKER KARET |
50 |
|
|
50 |
|
40 |
MELOXICAM 7,5 |
100 |
|
|
100 |
|
41 |
METFORMIN 500mg |
100 |
|
|
100 |
|
42 |
METRONIDAZOLE |
100 |
|
|
100 |
|
43 |
MICONAZOLE CREAM |
2 TUBE |
|
|
2 TUBE |
|
44 |
CAIRAN NACL |
1 BOTOL |
|
|
1 BOTOL |
|
45 |
NATRIUM DIKLOFENAT 50 |
0 |
|
|
0 |
|
46 |
OMEPRAZOLE |
29 TAB |
|
|
29 TAB |
|
47 |
ONEMED TEST PACK |
|
|
|
|
|
48 |
ORALIT |
20 BUAH |
|
|
20 BUAH |
|
49 |
PARACETAMOL SYRUP |
0 BOTOL |
|
|
0 BOTOL |
|
50 |
PARACETAMOL TAB |
65 |
|
|
65 |
|
51 |
RANITIDIN INJ |
|
|
|
|
|
52 |
RANITIDIN TAB |
60 |
|
|
60 |
|
53 |
RINGER LAKTAT |
1 BOTOL |
|
|
1 BOTOL |
|
54 |
SALBUTAMOL 2 |
95 |
|
|
95 |
|
55 |
SIMVATATIN 20 |
100 |
|
|
100 |
|
56 |
SPOIT 3 CC |
|
|
|
|
|
57 |
SPOIT 5 CC |
|
|
|
|
|
58 |
VERBAN 40 X 80 CM |
1 ROL |
|
|
1 ROL |
|
59 |
VESPERUM TAB |
100 |
|
|
100 |
|
60 |
VITAMIN B COMPLEKS |
70 |
|
|
70 |
|
61 |
VITAMIN B6 @100 TAB |
80 |
|
|
80 |
Sumber : Data
Primer Wilker Wanci Januari 2021
Dari tabel di atas terlihat bahwa
selama bulan Januari tidak terdapat pemakaian Obat-obatan sebanyak 0 jenis dari 61 jenis obat.
a.
Pengawasan
Pengangkutan Orang Sakit, Jenazah dan Laik Terbang
1.
Pemeriksaan orang
sakit
·
Pemeriksaan Orang Sakit di Pelabuhan Wanci
|
Tabel. 70 |
|
Hasil Pemeriksaan Orang Sakit Melalui Pintu Pelabuhan (Penerbitan SIPOS) Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan
Januari 2021 Sumber: Data Primer Wilker Wanci Januari 2021 |
Dari tabel di atas
menujukan bahwa jumlah Penerbitan SIPOS di pelabuhan wanci sebanyak 2 orang.
·
Pemeriksaan Orang Sakit di Bandara Matahora Wanci
|
Tabel. 71 |
|
Hasil Pemeriksaan Orang Sakit Melalui Pintu
Bandara (Penerbitan SIPOS) Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan
Januari 2021 |
Dari tabel di atas
menujukan bahwa tidak terdapat penerbitan SIPOS di poliklinik bandara
2.
Pemeriksaan
Jenazah
·
Pemeriksaan jenazah di
Pelabuhan Wanci
|
Tabel. 72 |
|
Rekapitulasi Pemeriksaan Jenazah Melalui
Pintu Pelabuhan Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Sumber : Data
Primer Wilker Wanci Januari 2021
Pada Bulan Januari terdapat 0 jenazah melalui pintu Pelabuhan Wanci.
·
Pemeriksaan jenazah di Bandara
MatahoraWanci
|
Tabel. 73 |
|
Rekapitulasi Pemeriksaan Jenazah Melalui
Pintu Bandara Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
Bulan Januari 2021 |
Sumber : Data
Primer Wilker Wanci Januari 2021
Pada Bulan Januari tidak ada kegiatan pemeriksaan jenazah melalui pintu Bandara Matahora.
3.
Penerbitan
Keterangan Laik Terbang
|
Tabel. 74 |
|
Hasil Penerbitan Surat
Keterangan Laik Terbang Melalui Pintu
Bandara Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci Bulan Januari 2021 |
Sumber : Data
Primer Wilker Wanci Januari 2021
Dari Tabel di atas menunjukan bahwa
penerbitan surat keterangan laik terbang melalui bandara Matahora wanci sebanyak
1 orang dan surat keterangan tidak laik terbang 0 lembar.
b.
Pengawasan
Obat-obatan dan Peralatan P3K Pada Alat Angkut
1.
Penerbitan Sertifikat P3K Kapal
|
Tabel. 75 |
|
|
Hasil Kegiatan
Penerbitan Sertifikat P3K Kapal Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
|
|
Bulan Januari 2021 |
|
|
Sumber: Data Primer Wilker Wanci Januari
2021 Tabel. 76 |
|
|
RekapKegiatan
Penerbitan Sertifikat P3K Kapal Wilayah Kerja
Kesehatan PelabuhanWanci |
|
|
Bulan Januari 2021 |
|
Sumber: Data Primer Wilker Wanci Januari
2021
Berdasarkan tabel telihat bahwa jumlah penerbitan sertifikt P3K sebanyak 3 kapal, di bawah 100 GT sebanyak 1
kapal, GT 201-350 sebanyak 1 kapal dan GT 351-1000 sebanyak 1 kapal.
Ketersediaan
obat dan alat P3K kapal diatur dalam International
Maritime Organization(IMO) dan Medical
Guide For Ship, sehingga kapal wajib memiliki obat dan alat-alat kesehatan,
khususnya kapal-kapal yang masuk dalam registrasi IMO dalam upaya menanggulangi
kejadian darurat yang tidak diinginkan selama melakukan pelayaran.
c. KEGIATAN PENGAWASAN KESIAPSIAGAAN COVID-19 DI WILAYAH KKP /KELAS
II KENDARI
1.
Kegiatan Pengawasan dan Respon KKM/KKMMD di Pintu Masuk
Pelabuhan dan Bandara di Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci
Tabel 77. Rekapitulasi Kegiatan Pengawasan & Respon KKM/KKMMD di Pintu Masuk
|
NO |
Uraian |
Jumlah |
Jenis Kegiatan Lain |
Jenis Kegiatan PRL |
|
1 |
Jumlah Alat
Angkut (Pelabuhan dan Bandara ) |
168 |
1. KIE pencegahan penularan Covid-19 pada
penumpang, ABK, dan pengguna jasa pelabuhan |
Melaksanakan
pemeriksaan sanitasi kapal dan tanda kehidupan vektor dan binatang penular
penyakit di kapal, Pemeriksaan fasilitas personal hygiene, pengawasan
disinfeksi mandiri |
|
2 |
Jumlah
Penumpang (Pelabuhan dan
Bandara) |
10072 |
2. KIE
mengenai PHBS, CTPS, penggunaan masker dan physical distancing kepada
penumpang dan Awak kapal |
|
|
3 |
Jumlah Dari
Negara Terjangkit |
0 |
3. KIE
mengenai PHBS, CTPS, penggunaan masker dan physical distancing kepada
penumpang dan Awak kapal |
|
|
4 |
Jumlah Dari
Negara Tidak
Terjangkit |
0 |
4.
Penyuluhan PHBS, phisical distancing |
|
|
5 |
Jumlah Dari
Wilayah Terjangkit Pelabuhan dan
Bandara) |
4198 |
|
|
|
6 |
Jumlah Dari
Wilayah Tidak Terjangkit |
5866 |
||
|
7 |
Jumlah Crew Pelabuhan dan Bandara) |
2426 |
||
|
8 |
Jumlah
Pelaku Perjalanan Yang Diskrining (TS dan TG) Pelabuhan dan Bandara |
10072 |
||
|
9 |
Jumlah
Hasil Screening Suhu Badan >= 38 0 C |
0 |
||
|
10 |
Jumlah
Hasil Screening RDT Reaktif |
0 |
||
|
11 |
Jumlah
Confirm |
0 |
||
|
12 |
Jumlah
Suspect |
0 |
||
|
13 |
Jumlah
Probable |
0 |
||
|
14 |
Jumlah
pelaku perjalanan yg menggunakan eHAC |
0 |
||
|
15 |
Jumlah
Pengawasan Pemulangan ABK |
0 |
||
|
16 |
Jumlah
Kegiatan PRL |
31 |
||
|
17 |
Jumlah
Pelaku Perjalanan Dikarantina |
0 |
||
|
18 |
Jumlah Yang
di Rujuk |
0 |
||
|
19 |
Jumlah
Pemeriksaan Rapid Tes |
0 |
||
|
20 |
Jumlah
Pengawasan Pemulangan PMI |
0 |
||
|
21 |
Jumlah
Pengiriman Spesimen |
0 |
||
|
22 |
Jumlah
Pengambilan Spesimen |
0 |
||
|
23 |
Jumlah
Kegiatan Disinfeksi |
0 |
||
|
24 |
Jumlah
Pemeriksaan Barang Terkait |
0 |
||
|
25 |
Jumlah Alat
Angkut Yang Dikarantina |
0 |
||
|
26 |
Jumlah
Penyelidikan Epidemologi |
0 |
||
|
27 |
Jumlah
Kegiatan Lain |
0 |
Sumber: Data
Primer Wilker Wanci Januari 2021
2.
Pemeriksaan Rapid Test Diagnostic COVID-19 Antibody (RDT) di Pelabuhan Dan Bandara Yang
Berada Di Wilayah Kerja KKP
Kelas II Kendari
Tabel
78. Rekapitulasi Penggunaan RDT di KKP
Kelas
II
Kendari
Bulan Januari 2021
|
No |
Tanggal |
Keterangan |
Jumlah |
Hasil |
Pemeriksaan Invalid |
Petugas |
|
|
Reaktif |
Non Reaktif |
||||||
|
1. |
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah |
|
|
|
|
|
||
Sumber: Data
Primer Wilker Wanci Januari 2021
Tabel 78. menunjukkan bahwa pada bulan Januari
2021 belum ada pemakaian
rapid test yang berasal dari pelaku perjalanan dan kelompok
rentan, yang ada di Wilker
Wanci.
3.
Kegiatan Validasi Surat Keterangan Sehat
Tabel 79. Rekap Data Validasi Surat Keterangan Sehat di Wilayah KKP Kendari Bulan Januari
2021
|
NO |
TANGGAL |
LOKASI |
NAMA ALAT ANGKUT |
JUMLAH DI VALIDASI |
JUMLAH DOKUMEN |
PETUGAS |
|
|
KAPAL |
PESAWAT |
||||||
|
1 |
1-31 /2021 |
Bandara Matahora |
Wings Air |
729 Orang |
729 |
Iman sentosa |
|
|
2 |
1-31 /2021 |
Pel. Panggulubelo |
Km.Leuser, Km. Sirimau |
|
539 Orang |
539 |
Candra, Abd. Rahim |
|
JUMLAH |
1268 |
1268 |
|
||||
Sumber: Data
Primer Wilker Wanci Januari 2021
Tabel 79. menunjukkan bahwa kegiatan validasi surat keterangan
sehat dilakukan pada pelaku perjalanan dimana pada bulan
Januari jumlah surat keterangan sehat yang di validasi sebanyak 1268
surat.
4.
Kegiatan Pembuatan Notifikasi Kedatangan Orang Dari
Wilayah Terjangkit
Tabel 80. Rekap Data Notifikasi Kedatangan Penumpang Dari Wilayah Terjangkit di
Wilayah KKP Kendari Bulan Januari 2021
|
NO |
TANGGAL |
LOKASI |
NAMA ALAT ANGKUT |
JUMLAH PELAKU PERJALANAN BERISIKO |
JUMLAH DOKUMEN |
PETUGAS |
|
|
KAPAL |
PESAWAT |
||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH |
|
|
|||||
Sumber: Data Primer Wilker Wanci Januari 2021
Tabel 80 menunjukkan bahwa pembuatan notifikasi kedatangan orang
dari wilayah terjangkit pada bulan Januari sebanyak 0 dokumen.
Kegiatan Penyelidikan Epidemiologi
Kegiatan Penyelidikan Epidemiologi dilaksanakan pada
keluarga kasus konfirmasi positif dengan data sebagai berikut:
Tabel 81. Rekap Data PE Pada Kasus Konfirmasi Positif Bulan Januari 2021
|
No |
Nama |
Umur |
Jenis
Kelamin |
Alamat |
Tgl
PE |
|
|
|
|
|
|
|
Sumber: Data Primer Wilker Wanci Januari 2021
Tabel 81. menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2021 dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi pada kasus konfirmasi sebanyak 0
Kasus.
5.
Kegiatan Pengawasan Kedatangan PMI
Tabel 82. Rekap Data Pengawasan Pemulangan PMI
Asal Sulawesi Tenggara Bulan Januari 2021
|
NO |
DATA KEDATANGAN |
DATA KARANTINA |
DATA INDIVIDU |
DATA KEPULANGAN |
KONDISI SAAT INI |
|||||||||||||||
|
ASAL NEGARA |
TANGGAL DATANG |
TEMPAT |
FLIGHT NUMBER |
HASIL RDT |
JENIS KARANTINA |
TANGGAL KARANTINA/RUJUK/ EVAKUASI |
LOKASI
KARANTINA |
NAMA |
NO. PASSPORT |
JENIS KELAMIN |
PEKERJAAN |
TEMPAT LAHIR |
TANGGAL LAHIR |
USIA (TAHUN) |
NO. HP |
TANGGAL PULANG |
ALAMAT TUJUAN |
KAB/ KOTA |
||
|
NAMA BANDARA /PELABUHAN/PLBDN |
REAKTIF/ |
RUJUK RS/ |
L/P |
|||||||||||||||||
|
1 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sumber: Data Primer Wilker Wanci Januari
2021
Tabel 82. menunjukkan bahwa
pengawasan pemulangan PMI pada bulan Januari dilakukan pada 0 orang.
BAB IV
EVALUASI KEGIATAN
A.
Faktor Pendukung
Pelaksanaan
kegiatan tupoksi Wilayah Kerja Kesehatan PelabuhanWanci pada Bulan Januari 2021
berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan baik dari hasil kegiatan
maupun sistem pelaporannya ke Kantor Induk. Tercapainya kegiatan tersebut
disebabkan karena ada beberapa faktor yaitu :
1. Kerjasama antar
Staf yang kompak dalam hal pelaksanaan Tupoksi.
2. Dukungan fasilitas
peralatan dan bahan kegiatan dari Kantor Induk walaupun masih ada beberapa yang
belum terpenuhi.
3. Dukungan dari
lintas sektor yang ada di Pelabuhan Pangulubelo, Pelabuhan Ferry, dan Bandara
Matahora.
4. Dukungan dari
masyarakat pelabuhan/bandara dan sekitarnya.
B.
Faktor Penghambat
Dalam pelaksanaan tupoksi KKP di Wilker Kesehatan
Pelabuhan Wanci secara umum sudah terlaksana. Namun, dalam pelaksanaannya ada
beberapa hambatan dengan uraian sebagai berikut :
1. Kegiatan
Ketatausahaan
a) Sumber daya manusia yang masih kurang sehingga kegiatan
tiap seksi yang ada di Wilayah Kerja dilaksanakan oleh 1 orang petugas serta
masih ada petugas yang merangkap pekerjaan.
b) Alat pengolah data yang masih kurang yakni hanya 1 buah
laptop yang harus digunakan oleh 2 orang petugas yang kondisinya rusak ringan
dan 1 buah printer yang sering
mengalami kerusakan sehingga mengganggu kelancaran dalam pembuatan laporan
kegiatan.
c) Tidak adanya jaringan internet yang memadai sehingga
sering menghambat terlaksananya kegiatan tupoksi
2. Kegiatan
Pengendalian Karantina dan SE
a) Sarana dan prasarana kegiatan pengendalian karantina yang
masih kurang dan belum tersedia seperti : Life
jacket, HT, sepatu boarding, topi
boarding dan rompi boarding.
3. Kegiatan
Pengendalian Risiko Lingkungan
a) Alat dan bahan untuk pengamatan vektor (entomologi kit) dan serangga pengganggu
yang masih kurang dan belum tersedia seperti : gunting, botol vial, cidukan, salinitymeter, pinset, pipet tetes,
kutex bening, kotak spesimen nyamuk, kotak spesimen jentik, kotak spesimen
lalat,kotak spesimen kecoa, jarum pentul, petridish,
deck glass, cover glass, larutan NaCl 0,9%, tisu, thermometer max min, sling
hygrometer, anemometer, senter, compound microscope, binoculer microscope, perangkap tikus,
timbangan, kill box, borax, jarum jahit, benang jahit, kotak
spesimen tikus, jarum pentul dan tray warna putih
b) Alat dan bahan untuk kegiatan pemberantasan vektor yang
masih kurang dan belum tersedia seperti : APD, mesin thermal fogging, spraycan,
corong, ember, gayung, gelas ukur,
batang pegaduk, sendok, urea, insektisida untuk lalat dan insektisida untuk
kecoa (betafog 15 EC atau seruni 100 EC).
c) Alat untuk kegiatan penyehatan lingkungan yang belum
tersedia seperti : lux meter, sound level meter untuk pengawasan TPP
dan TTU serta water test kit untuk
pemeriksaan kualitas air bersih
d) Tidak tersedianya kader yang dapat membantu terlaksananya
kegiatan tupoksi, misalnya kader untuk jumantik dan kader ratipi (perangkap
tikus dan pinjal).
4. Kegiatan
Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
a) Tidak tersediaanya kendaraan Ambulance untuk pelayanan kedatangan dan keberangkatan orang sakit,
sehingga kebutuhan Ambulance di
Pelabuhan dilayani oleh RSUD Kota Wanci
b) Tidak tersedianya tandu untuk orang sakit, sehingga
menghambat proses evakuasi dari kapal ke dermaga atau sebaliknya
c) Tidak tersedianya alat dan bahan untuk pelayanan
kesehatan terbatas lainnya
d) Tidak tersedia APD (masker dan handscun)
e) Stetoscope yang tersedia dalam kondisi rusak
f)
Tidak
tersedianya Emergency kit/Trauma kit
C.
Sarana dan Prasarana Yang Dibutuhkan
Adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
menunjang kegiatan tupoksi di Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci per Januari 2021 dapat dilihat pada tabel berikut :
|
Tabel.77 |
||||||
|
Sarana dan
Prasarana yang Dibutuhkan Untuk Penunjang Kegiatan Tupoksi |
||||||
|
Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci |
||||||
|
Per Januari 2021 |
||||||
|
No |
Jenis Sarana &
Prasarana |
Jml yang Tersedia |
Jml yang Diusulkan |
Ket |
||
|
A |
Kegiatan
Ketatausahaan |
|
|
|
|
|
|
1 |
SDM PRL |
1 |
Org |
2 |
Org |
|
|
2 |
Kendaraan Roda Dua |
1 |
Unit |
1 |
Unit |
|
|
3 |
Laptop |
1 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
4 |
Meja Kerja |
3 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
5 |
Printer |
1 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
B |
Kegiatan
Pengendalian Risiko Lingkungan |
|
|
|
|
|
|
B.1 |
Pengamatan Vektor
dan Binatang Pengganggu |
|
|
|
|
|
|
1 |
Compound Microscope |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
2 |
Binoculer
Microscope |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
3 |
Termometer Max Min |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
4 |
Sling Hygrometer |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
5 |
Salinitymeter |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
6 |
Anemometer |
1 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
7 |
Senter |
4 |
Bh |
4 |
Bh |
|
|
8 |
Gunting |
1 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
9 |
Karet Gelang |
1 |
Bks |
0 |
Bks |
|
|
10 |
Jarum Pentul |
0 |
Dos |
1 |
Dos |
|
|
11 |
Cidukan Larva |
0 |
Bh |
2 |
Bh |
|
|
12 |
Botol Vial |
0 |
Btl |
10 |
Btl |
|
|
13 |
Pipet Tetes |
0 |
Bh |
10 |
Bh |
|
|
14 |
Pinset serangga |
0 |
Bh |
5 |
Bh |
|
|
15 |
Petridish |
0 |
Bh |
10 |
Bh |
|
|
16 |
Deck glass |
0 |
Dos |
1 |
Dos |
|
|
17 |
Cover Glass |
0 |
Dos |
1 |
Dos |
|
|
18 |
Tray |
0 |
Bh |
2 |
Bh |
|
|
19 |
Stop Watch |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
20 |
Perangkap Tikus |
46 |
Bh |
50 |
Bh |
|
|
21 |
Kill Box |
1 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
22 |
Timbangan |
1 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
23 |
Karung |
0 |
Bh |
2 |
Bh |
|
|
24 |
Jarum Jahit |
0 |
Dos |
1 |
Dos |
|
|
25 |
Benang Jahit |
0 |
Rol |
1 |
Rol |
|
|
26 |
Kapas |
1 |
Rol |
1 |
Rol |
|
|
27 |
Kain Kasa |
1 |
Rol |
1 |
Rol |
|
|
28 |
Canada
Balsem/Kuteks Bening/Reflon |
0 |
Bh |
2 |
Bh |
|
|
29 |
Boraks |
0 |
Bks |
2 |
Bks |
|
|
30 |
Chloroform |
0 |
Ltr |
1 |
Ltr |
|
|
31 |
Larutan NaCl 0,9 % |
0 |
Btl |
1 |
Btl |
|
|
32 |
Tisu |
0 |
Rol |
1 |
Rol |
|
|
33 |
Kotak Spesimen
Nyamuk |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
34 |
Kotak Spesimen
Jentik |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
35 |
Kotak Spesimen
Lalat |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
36 |
Kotak Spesimen
Tikus |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
37 |
Kapur Barus |
0 |
Bks |
5 |
Bks |
|
|
38 |
Lilin |
0 |
Dos |
1 |
Dos |
|
|
B.2 |
Pengendalian Vektor |
|
|
|
|
|
|
1 |
Spraycan |
1 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
2 |
Mesin Thermal
fogging |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
3 |
APD |
0 |
Set |
2 |
Set |
|
|
4 |
Gelas Ukur |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
5 |
Gayung |
0 |
Bh |
2 |
Bh |
|
|
6 |
Corong Besar |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
7 |
Ember |
0 |
Bh |
2 |
Bh |
|
|
8 |
Batang Pengaduk |
0 |
Bh |
2 |
Bh |
|
|
9 |
Sendok |
0 |
Bh |
2 |
Bh |
|
|
10 |
Urea |
0 |
Sak |
1 |
Sak |
|
|
11 |
Insektisida Lalat
(Diazinon) atau sejenisnya |
0 |
Btl |
4 |
Btl |
|
|
12 |
Insektisida Kecoa
(Betafog 15 EC atau Seruni 100 EC |
0 |
Btl |
4 |
Btl |
|
|
B.3 |
Penyehatan
Lingkungan |
|
|
|
|
|
|
1 |
Sound Level Meter |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
2 |
Lux Meter |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
3 |
Water test kit |
0 |
Set |
1 |
Set |
|
|
C |
Kegiatan PKSE |
|
|
|
|
|
|
1 |
HT |
0 |
Bh |
3 |
Bh |
|
|
2 |
Sepatu Boarding |
0 |
Psg |
3 |
Psg |
|
|
3 |
Topi Boarding |
0 |
Bh |
3 |
Bh |
|
|
4 |
Rompi Boarding |
0 |
Bh |
3 |
Bh |
|
|
5 |
Life Jacket |
0 |
Bh |
3 |
Bh |
|
|
D |
Kegiatan UKLW |
|
|
|
|
|
|
1 |
Kendaraan Roda
Empat (Ambulance) |
0 |
Unit |
1 |
Unit |
|
|
2 |
Tandu |
0 |
Bh |
1 |
Bh |
|
|
3 |
Stetoscope |
0 |
Bh |
2 |
Bh |
|
|
4 |
Lemari Obat |
0 |
Bh |
2 |
Bh |
|
|
5 |
Trauma Kit |
0 |
Set |
1 |
Set |
|
|
6 |
Kasa |
0 |
Rol |
1 |
Rol |
|
|
7 |
Benang dan Jarum |
0 |
sachet |
2 |
sachet |
|
|
8 |
Lidocain |
0 |
Box |
1 |
Box |
|
|
9 |
Handscun Disposible
Medium |
0 |
Dos |
1 |
Dos |
|
|
10 |
Masker |
0 |
Dos |
1 |
Dos |
|
|
11 |
Jarum Suntik 3 cc |
0 |
Bh |
5 |
Bh |
|
|
12 |
Jarum Suntik 5 cc |
0 |
Bh |
5 |
Bh |
|
|
Total |
198 |
|||||
Sumber: Data Primer Wilker Wanci Februari2021
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil kegiatan rutin tugas pokok dan fungsi KKP Kelas II Kendari di Wilayah
Kerja Kesehatan Pelabuhan WanciBulan Februari2021 dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Secara umum kegiatan Ketatausahaan Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci
sudah tercapai sebesar 100%.
2. Secara umum kegiatan PKSE Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci
sudah tercapai sebesar 100%.
3. Secara umum kegiatan PRL Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci
sudah tercapai sebesar 100%.
4. Secara umum kegiatan UKLW khususnya pelayanan kesehatan
terbatas Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci sudah tercapai sebesar 100%.
5. Secara umum pelaksanan kegiatan Wilayah Kerja Kesehatan
Pelabuhan Wanci sudah terlaksana tetapi masih ada hambatan dalam
pelaksanaannya.
B. Saran
DenganadanyaLaporan
Hasil Kegiatan ini, kiranya Bapak Kepala KKP Kelas II Kendari dapat membuat
kebijakan khususnya di Wilayah Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanciberupa :
1.
Peningkatan
kualitas SDM pengelola program di Wilayah Kerjasehingga pelaksanaan Tupoksi KKP
dapat terlaksana dengan baik.
2.
Peningkatan
kuantitas SDM, khususnya Seksi PRL yang ada di Wilayah Kerja sehingga tupoksi
dan laporan kegiatan PRL dapat berjalan secara maksimal.
3.
Peningkatan
fasilitas, sarana dan prasarana penunjang kegiatan
BAB VI
PENUTUP
Demikian Laporan
Hasil Kegiatan Bulan Februari2021 Wilayah Kerja
Kesehatan Pelabuhan Wanci, sebagai bahan acuan dan evaluasi dalam rangka
perencanaan program di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Kendari.
Wanci,
04 Januari 2021
Mengetahui
:
Kepala Kantor Kesehatan
Pelabuhan Wilayah
Kerja Kesehatan Pelabuhan Wanci
Kelas
II Kendari, Koordinator,
dr. Laode
Muhammad Hajar Dony H.
Iman Sentosa, AMK, SKM
NIP 197303222002121003 NIP 198206272008121003
Komentar
Posting Komentar